The Miracle of Mindfulness - Sebuah Pengantar Praktik Meditasi

Dalam panduan yang indah dan jernih ini, Master Zen Thich Nhat Hanh memberikan anekdot yang lembut dan latihan praktis sebagai sarana mempelajari keterampilan berkesadaran penuh - terjaga dan sepenuhnya sadar.


Credit: amazon.con

Dari mencuci piring hingga menjawab telepon hingga mengupas jeruk, Master Thich Nhat Hanh mengingatkan kita bahwa setiap momen memiliki kesempatan untuk bekerja menuju pemahaman diri dan kedamaian yang lebih besar.

The Miracle of Mindfulness adalah buku yang memungkinkan pembaca untuk memahami apa yang menjadi perhatian dan praktik meditasi. Alih-alih mengatur meditasi, pembaca dapat membuka diri, fokus dan menghargai apa adanya pada apakah itu suara napas Anda atau dorongan di dalam diri.

The Miracle of Mindfulness merupakan buku karya Master Thich Nhat Hanh yang memberikan panduan langsung, "cara" untuk mencapai kesadaran penuh. Bagi mereka yang telah membaca sutra atau buku-buku tentang Agama Buddha oleh para praktisi meditasi, akan mendapati dirinya berpikir: bahwa hal ini masuk akal dan cukup menginspirasi dan mencerahkan.

Panduan ini merupakan panduan yang dapat digunakan untuk memfokuskan diri kita pada konsep perhatian yang sangat bermanfaat. Ada banyak hal luar biasa yang akan dilakukan seseorang sehingga mereka bisa "merasa lebih baik" tetapi seperti langkah-langkah yang paling bermanfaat, berkesadaran penuh adalah kunci untuk memahami diri kita terlebih dahulu, sehingga kita bisa lebih mudah bergabung dengan dunia yang lebih besar dalam penderitaan dan ekstasi.

Latihan Mindfulness Master Thich Nhat Hanh mengajarkan kita untuk menjadi sadar akan keajaiban hidup. Kita tidak menganggap hal-hal sebagai baik atau buruk, kita hanya mengobservasinya ketika mereka bernafas, mengamati, menghargai, dan membiarkan pikiran lewat.

Kita berlatih dan menjalani hidup kita dengan penuh perhatian dan keterkaitan dengan semua hal. Ketika kita makan jeruk keprok, misalnya, kita berpikir dan menikmati apa yang kita lakukan saat ini. Pikiran kita tidak pada apa yang akan kita lakukan ketika kita selesai dengan tugas yang dihadapi atau bermimpi tentang sesuatu yang lain. Kita merasakan tekstur jeruk keprok saat kita mengupasnya. Kita perhatikan semprotan dan aroma yang dikeluarkan buah tersebut selama proses. Kita merasakan setiap gigitan berair dan menikmati buah segar yang dikunyah dan ditelan saat ini. Kita meluangkan waktu untuk berhenti dan memikirkan induk dari buah, pohon dan bagaimana bunga dan daun dimandikan oleh matahari dan hujan. Kita membayangkan lebah menyerbuki pohon bunga. Kita menghargai gulungan akar pohon yang menerima dan mentransmisikan nutrisi bumi dan kelembaban hujan.[RB]