The Day The World Came to Town - Kisah Nyata Tragedi 11 September

The Day The World Came to Town: 9/11 in Gander, Newfoundland adalah kisah nyata di balik peristiwa 11 September (9/11).


Credit: amazon.com
Ketika pesawat jet 38 menuju Amerika Serikat terpaksa mendarat di Bandara Internasional Gander di Kanada pada penutupan wilayah udara AS pada 11 September, populasi kota kecil di Pulau Newfoundland ini membengkak dari 10.300 menjadi hampir 17.000. Warga Gander bertemu para penumpang yang terdampar dengan raut persahabatan dan niat baik yang luar biasa.

Ketika para penumpang keluar dari pesawat tersebut, kelelahan, lapar, dan putus asa setelah tertahan selama hampir 24 jam, sementara petugas keamanan memeriksa semua barang bawaan, mereka disambut dengan pesta yang disiapkan oleh penduduk kota.

Pengemudi bus lokal yang sedang protes mogok datang untuk mengangkut para penumpang ke berbagai tempat penampungan yang didirikan di sekolah-sekolah dan gereja-gereja setempat.

Seprai dan perlengkapan mandi dibeli dan disumbangkan. Sekolah menengah menyediakan pancuran, serta akses ke komputer, email, dan televisi, memungkinkan para penumpang untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan mengikuti berita.

Selama empat hari itu, banyak penumpang mengembangkan persahabatan dengan penduduk Gander yang mereka harapkan akan bertahan seumur hidup. Sebagai tanda terima kasih, dana beasiswa untuk anak-anak Gander telah dibentuk dan sumbangan telah dibuat untuk menyediakan komputer baru untuk sekolah-sekolah.

Buku ini menceritakan kisah inspiratif dari penduduk Gander, Kanada, yang tindakan kebaikannya telah menyentuh kehidupan ribuan orang dan menjadi contoh kemanusiaan dan niat baik.

Jika Anda telah melihat atau berencana untuk melihat pertunjukan Broadway, "Come From Away", buku ini harus dibaca. Namun, bahkan jika Anda tidak berencana untuk melihat pertunjukan tersebut, buku ini adalah buku yang disarankan untuk dibaca semua orang.

"The Day The World Came to Town" menceritakan tentang bagaimana orang Kanada biasa dan penumpang maskapai yang sama-sama biasa terjebak di kota Gander selama hari-hari di mana seluruh wilayah udara Amerika Serikat ditutup. Bandara kecil itu penuh dengan pesawat dari seluruh dunia, kota dengan orang-orang dari seluruh dunia, dari setiap etnis, agama, dan tipe.

Warga Kanada melakukan segala yang mungkin untuk membuat para tamu yang tidak sadar ini senyaman dan seramah mungkin. Para tamu pada gilirannya melakukan segala yang mereka bisa untuk meminimalkan jejak kaki mereka di kota. Dan ketika mereka pergi, mereka melakukan semua yang mereka bisa untuk berterima kasih kepada komunitas tersebut.

Buku travel ini sangat memberikan inspirasi bagi dunia dan tentu saja bisa menginspirasi masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa besar dalam membantu sesamanya yang mengalami kesulitan.[RB]